Surabaya 5 November 2020 PT BATAN dan BPPT melakukan Kunjungan kerja ke PT BBI dalam rangka diskusi dan survey Industri. Rombongan dipimpin Bp Sriyana selaku Koordinator Kajian Infrastruktur PLTN BATAN. Kedatangan rombongan disambut langsung Sekretaris Perusahaan PT BBI, Arie Safitri bersama Para Senior Engineer BBI.
Dalam sambutanya Sriyana mengatakan, “Keterlibatan Industri Nasional adalah salah satu aspek penting dalam mempersiapkan infrastruktur Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam rangka kegiatan Program Riset Nasional Studi Kelayakan PLTN, BATAN bekerja sama dengan BPPT melakukan Studi Partisipasi Industri Nasional dan Program Alih Teknologi PLTN baik bagian nuklir maupun bagian non nuklir."
Sriyana juga mengatakan bahwa, “Rencana lokasi Proyek PLTN di Kalimantan Barat. Riset Nasional dilaksanakan mulai tahun 2020 sampai dengan 2024, dan sekarang ini masih dalam tahap Studi Kelayakan. Dalam rangka studi tersebut kami memerlukan diskusi dan ingin mengetahui secara mendalam bagaimana proses dalam program Alih teknologi PLTN baik bagian nuklir maupun bagian non nuklir dan mendalami potensi BBI dalam program alih teknologi tersebut. Selain itu meminta masukan dari BBI terkait local konten"
Merespon hal tersebut Manajer Teknik Divisi Diesel Ahmad Zainudin memaparkan Profile singkat BBI sekaligus memberi masukan terkait tahapan transfer teknologi. Dilanjutkan dengan Muslimin selaku Manajer Pemasaran Mesin Peralatan Industri, menjelaskan lebih detil kemampuan BBI terkait proyek pembangunan Pembankit dan skop pekerjaan yang bisa ditangani BBI khususnya terkait PLTN. Kemampuan Engineering, Software Engineering, teknologi pengelasan dan fasilitas produksi lainnya khususnya terkait pembuatan produk/equipment Pembangkit dijelaskan oleh Manajer Engineering BBI, Gatut Tri Handoyo.
Diharapkan akan terwujud Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Merah Putih melalui Sinergi BATAN-BBPT-BBI untuk mendukung Ketahanan Energi dengan teknologi terbarukan untuk Indonesia maju.