Jum’at, 11 Februari 2022 PT BBI menyambut hangat kunjungan dari perwakilan tim MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Nusa Tenggara Barat. Selain sebagai wujud CSR BBI dalam bidang pendidikan, tujuan dari kunjugan ini adalah untuk memperluas dan membantu mewujudkan program pemerintah terkait pengembangan SDM yang salah satunya dikenal dengan link and match.

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, program link and match menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyebut terdapat 5 syarat yang harus diwujudkan, di antaranya syarat pertama yaitu pembuatan kurikulum bersama. Kurikulum ini harus disetujui oleh industri dan disinkronisasi setiap tahunnya. Syarat kedua, pihak industri diwajibkan memberikan guru atau dosen tamu. Guru atau dosen tamu ini wajib memberikan pengajaran minimal 50 jam per semester. Kemudian syarat ketiga yaitu dengan memberikan kesempatan magang minimal satu semester kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi dari pihak industri yang dirancang bersama. Syarat keempat adalah sertifikasi kompetensi di mana kompetensi ini merupakan hal yang penting untuk lulusan vokasi menurut Wikan. Syarat yang kelima adalah komitmen menyerap lulusan sekolah vokasi oleh industri.

“Terima kasih Pak Budianta selaku perwakilan dari Manajemen BBI telah menerima kunjungan dari kami, selain sebagai bentuk silaturahmi kami juga berharap agar kedepan bisa ditindak lanjuti dengan MOU untuk Siswa PKL dan juga magang guru dari Nusa Tenggara Barat di PT BBI.” ucap Bapak Rahmat selaku Ketua MKKS Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya PT BBI telah memiliki MoU dengan beberapa SMK pilihan di Jawa Timur, khususnya sekitar Pasuruan dan Surabaya terkait pelaksanaan magang siswa/guru. Merupakan sebuah kehormatan untuk BBI dikarekan hingga saat ini masih dinilai memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memberikan produk terbaik serta melakukan pengembangan SDM dengan transfer ilmu/pengalaman ke siswa SMK maupun Guru.