JL. KHM. Mansyur 229
Surabaya 60162 Indonesia
08 July 2021 Corporate, Proyek, Produk,

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Utama Bulog Panaikang, Selasa 6 Juli2021di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kedatangan Mentan Syahrul Yasin Limpo tersebut dalam rangka Kunjungan Kerja ke Sulsel salah satunya untuk meninjau progress Pembangunan Infrastuktur Pasca Panen Rice To Rice (RTR) di Pabrik Utama Bulog Makasar

SYL panggilan akrab Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya  mengajak para pegawai negeri baik di lingkup provinsi, kabupaten, TNI dan Polri untuk bersama-sama membeli beras jenis premium berkualitas tinggi produksi Badan Urusan Logistik (Bulog). Proyek pembangunan infrastruktur RTR menggunakan teknologi dan mesin canggih yang pengengerjaannya dilaksanakan oleh PT Boma Bisma Indra (Persero).

Site Manajer Pembangunan Infrastuktur Pasca Panen RTR Makasar PT BBI, menyambut positif kedatangan Mentan SYL dan menjelaskan bahwa PT Boma Bisma Indra (Persero) dipercaya Perum BULOG sebagai pelaksana pekerjaan Proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) Pembangunan Infrastuktur Pasca Panen Rice To Rice (RTR) dengan kapasitas total 6 ton per jam. Rice to rice ini  mengolah beras pecah kulit dan atau beras asalan menjadi beras dengan kualitas medium serta premium. Selain fasilitas pabrik pemroses tersebut, fasilitas lain sebagai sarana penunjang kelancaran proses produksi juga harus dibangun dan terintegrasi bersama dengan pabrik utama. Ada 7 (tujuh) lokasi tempat pembangunan Infrastruktur RTR ini yaitu Jakarta, Indramayu, Sidrap, Sukoharjo, Sidoarjo , Lombok Timur dan Makasar. “Penyelesaian pembangunan Infrastrukur Paska Panen Rice to Rice merupakan wujud sinergi BUMN sekaligus komitmen BBI dalam mendukung swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah” tutur SM RTR Makasar.

Dalam kunjungannya Mentan SYL melihat alur proses produksi beras premium yang sudah terkoneksi dengan teknologi canggih yang didukung automatisasi sehingga menjadikan proses produksi lebih efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan implementasi program Industri 4.0.

Dengan terselesainya Pembangunan Infrastuktur Pasca Panen Rice To Rice, kapasitas produksi Bulog meningkat dan diharapkan target tahun 2021 terpenuhi. Sehingga memberikan dampak ekonomi dan nilai tambah sebagai rantai nilai (value chain) yang terintegrasi dengan program pemerintah daerah khususnya dalam rangka swasembada pangan bagi Indonesia bagian timur.